Kamis, 11 Juli 2013
Puasa Rawan Mengantuk, Tapi Jangan Menguap Lebar-Lebar
(c) shutterstock.com
Vemale.com - Puasa seringkali rawan dengan lemas dan mengantuk. Hal ini wajar terjadi, karena saat itu metabolisme tubuh kita sedang melambat. Namun dengan aktivitas yang wajar, tubuh kita bisa tetap segar kok.
Ketika mengantuk, setiap orang memiliki kebiasaan menguap yang berbeda-beda. Ada yang menguap dengan sekuat tenaga menahannya, ada yang membuka mulut, ada juga yang membuka mulut sangat lebar sampai mengeluarkan suara-suara. Bolehkah hal ini dilakukan?
Bagi beberapa orang, menguap lebar-lebar sudah menjadi kebiasaan. Namun tidak banyak yang tahu bahwa menguap lebar-lebar bisa membuat mulut tidak menutup kembali. Kejadian ini pernah terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Salah satu kasus menguap lebar-lebar dan mulut tak bisa kembali pernah terjadi pada Holly Thompson dari Northampton. Remaja yang saat itu berusia 17 tahun ini sedang mengikuti kelas pemerintahan dan politik. Karena ia merasa bosan dan mengantuk, maka ia pun menguap lebar-lebar.
Kemudian ia menyadari bahwa rahangnya tak bisa kembali. Otomatis, mulutnya pun terbuka selama rahang itu tak bisa ditutup. Saat ia berusaha memberitahu temannya, ia malah merasa semakin sakit karena tak bisa menggerakkan rahang dan mulutnya.
"Aku sangat terkejut. Mungkin ekspresiku saat itu bisa menggambarkannya. Aku ingin mengatakan pada temanku tentang apa yang terjadi padaku, namun aku malu," cerita Holly. Setelah temannya menyadari apa yang terjadi pada gadis itu, ia pun mengadukannya pada guru.
Bagaimanapun, mengalami kejadian seperti ini mungkin antara mencengangkan dan bisa membuat orang lain menertawakan kita, namun kondisi ini tetap memprihatinkan sehingga Holly dibawa ke rumah sakit. Segala cara digunakan untuk membantu rahangnya kembali. Mulai dari menggunakan air hangat, hingga es batu.
Namun tak ada perubahan yang terjadi di wajah Holly. Akhirnya Dr Ejiro Obakponovwe mencoba metode unik dengan menggunakan beberapa papan kayu kecil ke mulutnya. Sepertinya hal ini dilakukan untuk menstimulasi pergerakan rahang. Holly. Beruntungnya, metode aneh ini berhasil setelah mulut Holly terbuka selama lima jam.
Pengalaman nyata ini memberitahukan kepada kita bahwa ketika kita menguap sebaiknya jangan terlalu lebar. Sekedar tambahan informasi bagi Anda yang muslim, ada hadist yang mengatur bahwa saat menguap sebaiknya ditahan sebisa mungkin, menutup bagian mulut dengan tangan dan tidak mengeluarkan suara.
Nah, bagi Anda yang rawan mengantuk saat puasa, semoga tips ini bisa membantu Anda agar lebih hati-hati saat menguap
0 komentar:
Posting Komentar