Kamis, 29 Agustus 2013

Ciri Ciri Anak Yang Pintar

03.14 By

 Di mata setiap orangtua, anak-anak mereka adalah anak cerdas dan jenius. Bagaimana tidak, setiap hari rasanya ada saja perkembangan kemampuan yang dimiliki anak. Entah itu dalam berbicara, menggambar, bernyanyi, atau mengutak-atik gadget.

Padahal, kebanyakan anak baru bisa disebut jenius atau berbakat di usia sekolah. Meski begitu, ada beberapa tanda di usia dini yang bisa menunjukkan apakah si kecil memiliki kecerdasan tinggi. 

Anak berusia 2-4 tahun mungkin saja merupakan anak yang berbakat jika ia menunjukkan tanda-tanda berikut ini.

- Memiliki talenta khusus, misalnya saja kemampuan artistik atau dalam hal angka. Misalnya saja, anak mampu menggambar sesuatu dengan sangat jelas atau bisa mengingat angka dengan mudah.

- Mencapai tonggak perkembangan (milestone) lebih awal dibanding teman seusianya.

- Kemampuan bahasa yang sangat baik, misalnya mampu berbicara dalam kalimat lengkap lebih awal dibanding teman sebayanya.

- Punya rasa ingin tahu yang tinggi dan tak pernah bosan mengajukan pertanyaan.

- Sangat aktif (meski bukan hiperaktif). Anak yang hiperaktif hanya memiliki rentang konsentrasi rendah, sementara anak yang berbakat mampu berkonsentrasi pada satu hal untuk waktu yang lama. Ia juga memiliki keinginan kuat pada hal yang menjadi ketertarikannya dan suka melakukan aktivitas sulit.

- Memiliki imajinasi yang jelas. Anak berbakat seringkali menciptakan teman imajiner. 

- Mampu mengingat sesuatu dengan mudah dan menceritakan kembali apa yang ia pelajari dari buku, TV, atau film yang ditontonnya.

Tanda-tanda anak berbakat lainnya mungkin agak sulit dilihat. Ada beberapa anak berbakat yang sudah menyadari mereka "berbeda" dari rekan sebayanya. Hal itu bisa membuat mereka merasa terasing dan juga menjadi sasaran bullying.

Anak-anak yang jenius juga sering mengalami rasa frustrasi karena mereka mampu berpikir lebih cepat dibanding apa yang bisa mereka ekspresikan, baik secara verbal maupun fisik. 

Uji bakat

Meski orangtua kerap penasaran apakah anak mereka memiliki kecerdasan tinggi, kebanyakan anak tidak memerlukan uji bakat sebelum mereka masuk sekolah dasar. 

Namun, para ahli menyarankan agar anak dibawa berkonsultasi jika mereka tampak bosan atau menunjukkan gejala gangguan emosional, misalnya tampak cemas, menolak berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, atau sering mimpi buruk.

Menguji tingkat kecerdasan (IQ) anak sudah bisa dilakukan sejak mereka berusia 3 tahun. Selain tes IQ, bisa juga dilakukan tes bakat. Anak yang memiliki tingkat IQ 130 atau lebih dikategorikan sebagai anak jenius. Tingkat kecerdasan rata-rata adalah 85-115. 

Namun, harus dipahami bahwa saat ini IQ hanyalah salah satu faktor dari berbagai faktor lain sebelum menentukan apakah anak disebut berbakat.

Minggu, 25 Agustus 2013

Pekerjaan Sains Yang Paling Menantang

03.29 By




Penyelam gua bawah air

Sebagai penyelam gua yang tersembunyi di bawah air, seseorang sudah pasti menghadapi berbagai kemungkinan yang mengerikan. Kecerobohan yang dilakukan pada saat penyelaman berpotensi menyebabkan longsor pada gua. Sedimen yang terjatuh dapat membuat penyelam terjebak di dalam gua dengan suplai oksigen yang semakin menipis.

Sejak tahun 1969 hingga 2007, tercatat 368 orang Amerika meninggal ketika melakukan penyelaman ke dalam gua. Meskipun penuh risiko, tetapi penyelaman ke dalam gua bawah air mampu mengungkap berbagai fakta baru mengenai iklim purba dan ekologi suatu pulau.

Pada tahun 2010, Kenny Broad, antropolog dari University of Miami, bersama tim penyelam di Bahama melakukan penyelaman ke dalam "lubang biru" untuk mengungkap sejarah iklim di wilayah tersebut. Lubang ini merupakan sinkholes berisi air yang akhirnya membentuk gua di bawah air.

Mereka berhasil mengungkap jika lubang biru sempat menjadi habitat bagi buaya dan kura-kura purba, tetapi binatang-binatang ini menghilang bertepatan dengan kedatangan manusia ke pulau tersebut.

Beberapa bulan setelah film tentang petualangan mereka ditayangkan, Wesley Skiles, salah satu fotografer proyek ini, meninggal saat menyelam pada sebuah karang di lepas pantai Florida.

"Saturation diver"


Ancaman bagi para penyelam ternyata tidak hanya berkaitan dengan suplai oksigen yang terbatas. Kandungan nitrogen di laut dalam yang terserap oleh tubuh ternyata dapat menimbulkan gangguan pada darah.

Penyelam yang terlalu lama berada di laut dalam dapat terserang the bends, yakni sebuah penyakit yang membuat darah menjadi berbusa.

Untuk menghindari penyakit tersebut, para penyelam hanya diperbolehkan menyelam selama beberapa jam. Jika waktu yang mereka miliki untuk menyelam ternyata tidak cukup untuk mendapatkan data di dasar laut, maka mereka harus mau tinggal dalam sebuah laboratorium di dalam laut.

Salah satu laboratorium bawah laut yang ada di dunia adalah Aquarius. Laboratorium ini terdapat di lepas pantai Florida. Aquarius memompa udara dari atas laut dan membawanya masuk untuk memungkinkan para penyelam mendapatkan "udara kering" di tempat tersebut.

Penyelam dapat tinggal di Aquarius selama dua minggu tanpa peralatan menyelam. Namun, baju menyelam dan oksigen harus digunakan kembali ketika mereka pergi keluar dari laboratorium untuk melanjutkan pencarian.

Meskipun laboratorium ini membantu para penyelam menghindari the bends, tetapi tetap saja hidup di rumah lebih nyaman daripada di Aquarius. "Hidup di Aquarius tidaklah romantis. Anda dapat dengan mudah mengalami infeksi pada kulit dan telinga. Tubuh Anda akan terasa lembab dan tidak pernah benar-benar mengering," ujar M Dale Stokes, seorang ahli kelautan di University of California, San Diego, Scripps Institution of Oceanography di La Jolla, California.

Pemerah bisa ular

Memerah bisa ular bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Para pemerah bisa sering kali berhadapan dengan ular-ular paling mematikan di dunia. Mereka tidak hanya harus mendapatkan bisa dalam jumlah yang banyak, tetapi juga harus mendapatkan banyak ular untuk mampu menghasilkan racun yang banyak.

Para pemerah bisa ular harus mampu menemukan ular dan mengeluarkan mereka dari sarangnya. Kemudian taring ular tersebut harus diarahkan ke dalam sebuah botol dengan tutup plastik. Agar produksi bisa yang didapatkan banyak, para pemerah juga harus memijat kelenjar racun pada tubuh ular.

Tidak jarang pemerah bisa mendapatkan gigitan saat melakukan tugasnya. Bahkan beberapa pemerah pernah digigit hingga lebih dari 24 kali.

Astronot

Astronot adalah salah satu pekerjaan yang dilakukan manusia pada suatu lingkungan yang keras. Para astronot harus mengikuti serangkaian pelatihan yang berat, harus mampu menahan bombardir sinar ultraviolet, hingga harus menghadapi satu dari 100 risiko kematian dalam penerbangan.

Bahkan, risiko masih harus mereka alami ketika sudah berhasil tiba dengan selamat di Bumi. Tinggal di lingkungan dengan gravitasi rendah selama jangka waktu yang lama dapat menimbulkan atrofi (penyusutan) otot dan pelemahan tulang bagi para astronot.

Teknisi laboratorium

Salah satu pekerjaan paling berbahaya dalam sains justru sekaligus menjadi pekerjaan yang paling membosankan, yakni teknisi laboratorium.

Salah satu teknisi laboratorium yang berhasil selamat dari kecelakaan kerja di laboratorium adalah Jamile Jackson, seorang administrator sistem permainan pelatih otak milik perusahaan Lumosity. Saat itu Jackson tengah menyiapkan suatu demonstrasi sains untuk dipelajari oleh siswa SMA. Demonstrasi ini menggunakan tesla coil, sebuah sirkuit listrik yang mampu mengangkat benda.

Fatalnya, Jackson melakukan dua kesalahan dalam demonstrasi ini. Kesalahan pertama adalah ia tidak memberikan alas di bawah tesla coil. Sedangkan kesalahan kedua, ia tidak menggunakan sarung tangan karet ketika memegang kumparan sirkuit.

Beruntung, listrik tersebut bergerak dari lengan menuju bagian belakang kepalanya. Apabila listrik tersebut bergerak menuju jantung, sudah dipastikan Jackson tidak akan selamat.

Kasus yang lebih tragis dialami oleh Sheharbao Sanghi, mahasiswa pascasarjana di University of California, Los Angeles. Sanghi tewas terbakar ketika bereksperimen dengan zat mudah terbakar bernama t-Butyllithium.

Banyak mahasiswa pascasarjana yang sering mengalami kecelakaan di laboratorium. Kecelakaan ini sering disebabkan karena bahan kimia yang mudah terbakar ataupun yang beracun. Bahkan kandungan magnetik yang dimiliki MRI, scanner pengukur aktivitas otak, berisiko menarik benda-benda logam yang membahayakan teknisi laboratorium.

Pemburu badai

Ketika orang-orang berlari menjauhi badai, para pemburu badai justru mendekati badai tersebut untuk menempatkan sensor angin dan tekanan sedekat mungkin. Namun, memburu tornado adalah pekerjaan yang berbahaya.

Pada bulan Mei 2013, seorang pemburu badai berpengalaman bernama Tim Samaras tewas bersama anak dan pengejar badai lainnya saat mengejar tornado di El Reno, Okla.

"Tornado tersebut adalah tornado pertama yang saya hindari. Saya telah melihat ratusan badai dalam karier saya, tetapi tornado tersebut adalah monster," ungkap Tony Laubach, seorang ahli meteorologi di DeSoto, Illinois.

Meskipun begitu, ternyata ada bahaya lain yang mengincar para pemburu badai, yakni petir. Laubach mengungkapkan bahwa petir jauh lebih mematikan karena menyerang secara acak. Bahkan ketika petir menyambar benda di dekat seseorang, efek setrum akan dapat dirasakan oleh orang tersebut.

Ahli fisiologi buaya

Seorang ahli fisiologi buaya akan menghadapi bahaya yang mungkin tidak pernah dibayangkan oleh orang lain. Roger Seymour, salah satu ahli fisiologi tanaman dan hewan dari University of Adelaide di Australia, berhasil menangkap seekor buaya pada tahun 1980-an.

Pada tengah malam, Seymour dan timnya pergi ke sebuah perairan yang dipenuhi buaya. Mereka kemudian melempar dan melingkarkan tali ke tubuh buaya. Buaya akan berjuang hingga kelelahan sebelum Seymour menariknya ke daratan.

Buaya yang tertangkap akan diteliti. Setelah para peneliti selesai melakukan penelitian, mereka biasanya akan menggiring buaya kembali ke air. Namun, tidak jarang buaya akan kembali ke daratan untuk mencari makan dan menuju ke kamp peneliti.

Selasa, 20 Agustus 2013

sulit Tidur? Perbanyak Olahraga

05.02 By

Jika Anda memiliki gangguan sulit tidur atau insomnia, olahraga menjadi salah satu solusinya. Kendati begitu, hanya melakukan satu atau dua kali olahraga saja tak lantas menjauhkan Anda dari insomnia. 

Sebuah riset asal Northwestern University Feinberg School of Medicine mengindikasikan, olahraga tidak secara instan memperbaiki insomnia. Dibutuhkan beberapa bulan olahraga teratur sebelum efek positifnya mampu dirasakan.

Para peneliti melakukan analisa selama 16 minggu pada sejumlah wanita dengan gangguan tidur. Mereka menemukan, gangguan tidur para wanita tersebut baru membaik setelah empat bulan melakukan olahraga teratur.

Ketua studi Kelly Glazer Baron mengatakan, olahraga tidak langsung memberikan manfaat pada gangguan tidur seperti insomnia. Keduanya memiliki hubungan jangka panjang

"Anda perlu mempertahankan olahraga teratur dalam jangka waktu tertentu. Jika tidak, efeknya tidak akan terasa," ujar psikolog klinik dan direktur program perilaku tidur di Northwestern University Feinberg School of Medicine ini. 

Terlepas dari "waktu tunggu"-nya yang cukup lama, namun para peneliti menyatakan, olahraga masih merupakan solusi terbaik bagi penderita insomnia.

"Pasein insomnia memiliki kadar aktivitas otak yang lebih berat dan butuh proses untuk mengembalikannya ke kadar yang normal untuk membuat tidur mereka lebih baik," ujar penulis studi lainnya Dr Phyllis Zee, peneliti dari universitas yang sama.

Menurutnya, dibandingkan dengan obat-obatan yang memberikan hasil instan, olahraga merupakan pilihan yang jauh lebih sehat untuk memperbaiki tidur.

Kamis, 15 Agustus 2013

Benarkah Facebook Ancam Kesehatan Jantung

06.01 By

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Chester, Inggris dan Universitas Michigan, AS, mengungkap, semakin banyak waktu yang dihabiskan seseorang untuk bergosip di Facebook justru akan membuatnya semakin murung. Dan, akhirnya, hal ini akan memengaruhi kesehatan jantung seseorang.



“Facebook menyediakan sumber tak ternilai bagi pemenuhan kebutuhan dasar manusia untuk koneksi sosial,” kata peneliti utama Dr. Ethan Kross, seorang psikolog di University Michigan sepertdi dikutip dalam laman Daily Mail, Rabu, 14 Agustus 2013. “Tapi bukannya meningkatkan kesejahteraan, kami menemukan bahwa penggunaan Facebook justru menghasilkan hal yang berlawanan, hal yang merusak,” paparnya lagi.

Ia menemukan, orang akan 50 persen lebih bahagia dan lebih sering tertawa ketika dengan berbicara tatap muka dibandingkan melalui media sosial. Memiliki interaksi langsung dengan orang lain akan membuat seseorang merasa lebih baik dari waktu ke waktu. Sebaliknya, semakin banyak orang menggunakan Facebook selama periode tersebut, tingkat kepuasan hidup mereka akan menurun.

"Ini adalah hasil yang sangat penting. Jejaring sosial akan memengaruhi kesehatan jantung dan juga kehidupan masyarakat,” kata rekan penulis, John Jonides, ahli syaraf kognitif di Universitas Michigan.

Kamis, 08 Agustus 2013

Bacaan untuk Mengisi Lebaran

05.13 By




1. Surga Retak karya Syahmedi Dean
Novel ini cukup menggugah, berkisah tentang pencarian akan makna cinta.  Bagian menariknya, seperti kutipan berikut; "Bapak mempertaruhkan Ibu di meja judi, padahal dalam pertaruhan kelas seribu rupiahan saja Bapak selalu kalah. Perhitungan Bapak terlalu gegabah, tidak sebanding dengan keberanian orang-orang lain yang sudah terlatih berjudi sejak Belanda mengembangkan kapitalisme di tanah Deli."

Bagi yang akrab dengan karya Syahmedia Dean, tentu mengira Surga Retak hadir dengan gaya penulisan yang berbeda, meskipun tetap nikmat untuk dibaca. Selain Surga Retak, empat buku Syahmedi juga kembali hadir dalam bentuknya yang lain. Keempatnya yakni Bohemia - Pengantin Gypsy dan Penipu Cinta, Monsoon - Apa Maksud Setuang Air Teh, Ednastoria - Lontong Sayur Dalam Lembaran Fashion, dan J'Adore (Jakarta Paris via French Kiss)
 
2. Semusim, dan Semusim Lagi karya Andina Dwifatma
Novel ini merupakan karya Pemenang Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2012. Dewan juri menilai karya ini “... Ditulis dengan teknik penceritaan yang intens, serius, eksploratif, dan mencekam.”

Seno Gumira Ajidarma juga memberi pujian untuk karya Andina ini. Katanya, dari sebuah sajak, sang penulis memindahkan suatu baris dan menjadikannya suatu judul, lantas melanjutkannya dengan kalimat demi kalimat, yang akhirnya terbentuk menjadi roman ini. "Saya kira itulah cara yang baik untuk merayakan keberadaan kata, di tengah dunia yang lebih sering tak sadar bahwa kata itu ada, sehingga menyia-nyiakannya. Namun menulis bukanlah satu-satunya cara, karena masih ada cara lain untuk merayakannya, yakni membacanya."

3. Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan karya Joko Pinurbo 
Bagaimana rasanya menikmati seuntai sajak? Bukalah buku kumpulan sajak Joko Pinurbo ini. Di dalamnya dia menuliskan, "Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya." Atau "Setelah punya rumah, apa cita-citamu? Kecil saja: ingin sampai rumah saat senja supaya saya dan senja sempat minum teh bersama di depan jendela."

Buku ini berisi 60 puisi pilihan Joko Pinurbo yang ditulisnya dalam rentang waktu 1991-2012. Ada yang unik dalam setiap puisi Joko, yang meski tampak sederhana, namun sarat makna; di sana-sini mengandung humor dan ironi yang menyentuh absurditas hidup sehari-hari. Membaca puisi-puisinya adalah memasuki tamasya rohani yang mengasyikkan dan sering mengejutkan.

4. La Tahzan karya Ninit Yunita
Ya, filmnya yang dibintangi Atiqah Hasiholan, Joe Taslim, dan Ario Bayu sedang tayang di bioskop saat ini, seperti gambar yang tertera di sampulnya. Novel romantis ini punya gaya bercerita yang cukup asik untuk diikuti.

Novel ini mengisahkan tentang Viona, yang rela terbang meninggalkan tanah air menuju Negeri Sakura demi menemukan cinta dan impiannya. Tentu saja tidak semulus yang dibayangkan, di Jepang dia menghadapi banyak persoalan. Ia bertemu seorang pria Jepang berdarah campuran Indonesia bernama Yamada, yang kemudian mendekatinya. Sementara pencariannya akan cinta lama bernama Hasan menciptakan kisah yang lain.
 
5. Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari
Masih ingat dengan Ronggeng Dukuh Paruk? Yang ini merupakan kumpulan cerita pendek dari penulisnya, Ahmad Tohari. Ada 13 cerpen yang ditulis antara tahun 1976 dan 1986, dan menyajikan kehidupan pedesaan yang penuh metafora dan ironi. Ada yang bilang membaca karya Ahmad Tohari adalah menemukan Indonesia yang sesungguhnya. Begitu juga kumpulan cerpen ini.

6. Skenario Remang-remang karya Jessica Huwae
Ada yang menarik dari cerita Jessica Huwae ini. Bahkan Joko Pinurbo memberi testimoni yang tak kalah menariknya. Kata dia, "Ada harga yang harus dibayar dengan menjadi perempuan. Itulah salah satu kalimat kunci yang merangsang dalam kumpulan cerita ini. Dari situ kita diajak untuk menyelami betapa perempuan begitu sensitif terhadap detail; detail tubuh, detail perasaan, detail waktu, detail kenangan, bahkan detail nasib. Barangkali karena itulah perempuan lebih bisa menghayati misteri nasib seperti ia bisa merasakan adanya hubungan magis antara tangan yang bekerja dalam derita dan lezatnya masakan."