Senin, 18 Maret 2013
Menikah Mengurangi Risiko Serangan Jantung
Berbahagialah Anda yang sudah menemukan pasangan hidup. Selain tak akan kesepian, pasangan yang sudah menikah juga memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung.
Sebaliknya, orang yang hidup sendiri atau masih menjomblo memiliki risiko kematian lebih besar akibat penyakit jantung.
“Hasil penelitian menunjukkan pernikahan mengurangi riisko penyakit koroner akut dan kematian akibat penyakit tersebut, baik pada pria atau wanita,” kata ketua peneliti Dr.Aino Lamminatausta dari Turku University Hospital.
Untuk penelitiannya Lamminatausta mengumpulkan data lebih dari 15.300 orang yang terkena serangan jantung antara tahun 1993 dan 2002. Dari jumlah pasien tersebut 7.700 orang meninggal 28 hari pasca serangan jantung.
Ketika memperhitungkan status pernikahan dalam kejadian serangan jantung, para peneliti menemukan orang yang tidak menikah memiliki risiko 58-66 persen, sementara pada wanita risikonya sekitar 60-65 persen.
Perbedaan risiko pada kematian akibat penyakit jantung bahkan lebih besar lagi pada kelompok orang yang menikah dan yang hidup sendiri. Untuk pria lajang, risiko kematian 28 hari pasca serangan jantung melebihi 60 persen.
Mengapa orang yang menikah mendapat keuntungan tersebut belum diketahui dengan jelas. Namun ada beberapa alasan yang diduga berperan. Antara lain, orang yang masih jomblo pada umumnya status kesehatannya lebih rendah.
Orang yang sudah menikah juga cenderung memiliki status finansial lebih mapan, memiliki lebih banyak teman dan dukungan sosial lebih besar, yang semuanya meningkatkan status kesehatan. Orang yang memiliki pasangan juga akan lebih cepat ditolong dokter atau diangkut ambulan dibanding para jomblo.
“Pernikahan terkait erat dengan kesehatan kardiovaskular yang lebih baik dan risiko kematian lebih rendah akibat serangan jantung,” kata Dr.Gregg Fonarow, pakar kardiologi dari Universitas California, Los Angeles.
0 komentar:
Posting Komentar